This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 27 Agustus 2011

Pemuda Sabbang Gelar Dialog Penyelesaian Konflik Pemuda



Untuk mencari solusi atas konflik pemuda yang berkepanjangan antar Desa dikalangan pemuda yang kerap terjadi di Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Pemerintah Kecamatan Sabbang bekerjasama sejumlah pemuda setempat mengelar dialog kepemudaan dengan tema menata kebersamaan untuk hidup yang lebih damai.
Dialog yang rencananya dilaksanakan di aula Kantor Kecamatan Sabbang, pada Sabtu (27/8/11) akan dihadiri sekitar 100 orang pemuda se-Kecamatan Sabbang, yang mana setiap desa diwakili minimal 5 orang pemuda. Selain itu juga menghadirkan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Menurut Ketua Panitia, Muhammad Iqbal dialog pemuda tersebut bertujuan membangun komunikasi dan kesepahaman antar semua komponen masyarakat dalam membahas dan mencari akar persoalan serta solusi komprehensif dari persoalan remaja dan konflik yang selama ini terjadi.
"Berangkat dari pemikiran tersebut, Kami bermaksud menggelar dialog pemuda Kecamatan Sabbang yang dimaksudkan untuk membangun komunikasi dan kesepahaman antar komponen dalam mencari akar persoalan dan solusinya," kata Muh Iqbal pada Luwuraya.com, Jumat (26/8/11).
Iqbal menilai konflik sosial antar kampung yang sering terjadi selama ini didaerah Kecamatan Sabbang, dipicu oleh kenakalan remaja. Seringnya terjadi perkelahian antar pemuda kadang  hanya bermula dipicu permasalahan sepele sampai menjadi konflik yang cukup besar.  
"Hal ini diakibat tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Sementara, tindakan dari aparatur pemerintah dan aparat keamanan hingga saat ini belum memberikan dampak yang signifikan," ujarnya.
Senada, Sekertaris Panitia, Erwin S Wijaya mengatakan hal mendasar yang menjadi factor utama terjadinya berbagai persoalan kenakalan remaja di Kecamatan Sabbang yang mengarah pada konflik social disebabkan degradasi moralitas masyarakat, peredaran minuman keras yang bebas dan tidak terkontrol, dan kurangnya komunikasi dan mobilitas komponen pemuda antar wilayah.
"Selain itu, lemahnya penegakan hukum dan kurangnya perhatian Pemda Lutra terhadap pembinaan komponen pemuda serta adanya krisis ketokohan dalam masyarakat di Kecamatan Sabbang," kata Erwin yang juga Ketua Pemuda Tani Indinesia (PTI) Lutra.
Untuk itu, tambah Erwin, persoalan kenakalan remaja yang mengarah pada konflik horizontal atau bahkan konflik social di wilayah Kecamatan Sabbang perlu penanganan secara serius dan komprehensif serta berkesinambungan.
Sementara itu, Camat Sabbang, Jumail Mappile mengungkapkan bila rencana kegiatan dialog pemuda berawal dari bentuk keprihatinan pemerintah kecamatan terhadap konflik pemuda yang berkepanjangan antar Desa dikalangan pemuda yang kerap terjadi di Kecamatan Sabbang.
"Oleh itu saya mengajak sejumlah pemuda untuk mengelar dialog pemuda ini dengan menghadirkan pemuda dari setiap desa agar terbangun komunikasi dan kesepahaman antar semua komponen pemuda. Harapan kami dari dialog ini ada solusi komprehensif dari persoalan remaja dan konflik yang selama ini terjadi," tuturnya. (ayi/ar)

Senin, 15 Agustus 2011

Silaturahmi Cegah Konflik Sosial



Monday, 15 August 2011
JAKARTA– Silaturahmi dan saling menolong terhadap sesama manusia merupakan hal penting yang dapat mencegah perpecahan dan konflik sosial di tengah masyarakat. 


Di dalam Alquran pun Allah memberi peringatan terhadap orang-orang yang suka memutuskan tali silaturahmi. Demikian diungkapkan Ustaz Zacky Mirza. Menurut Zacky, Allah memberi janji-janji pahala bagi mereka yang menjaga silaturahmi. 

”Silaturahmi pada dasarnya bertujuan baik untuk tetap menjaga hubungan persaudaraan. Siapa pun dan pada agama apa pun dianjurkan untuk melakukannya.Orang yang bersilaturahmi sudah barang tentu memiliki banyak teman dan karib kerabat,”ungkap ustaz muda itu dalam tausiahnya di Kepulauan Seribu kemarin. 

Kehadiran Ustaz Zacky di kepulauan tersebut merupakan bagian dari program Safari Ramadan yang digelar pembina utama Masjid Al Akbar Kemayoran Hendardji Soepandji. 

Hendardji yang juga Direktur Utama PPKK Kemayoran berkeliling Jakarta selama Ramadan untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat yang ada di sekitar Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu, dibarengi dengan menggelar sembako murah. 

Menurut Zacky,silaturahmi merupakan ibadah yang sangat agung,mudah, dan membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal saleh ini. 

Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia karena dapat menyempurnakan rasa cinta dan interaksi sosial antarumat manusia? 

”Silaturahmi juga merupakan dalil dan tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang,” ucapnya. Pada kesempatan itu,Zacky juga mengungkapkan ada tiga doa yang tidak akan ditolak Allah SWT. Pertama, doa pemimpin yang adil. Kedua, doa orang berpuasa.Dan ketiga,doa orang-orang yang dizalimi. ”Bulan suci ini harus benarbenar kita manfaatkan dengan baik. Salah satunya dengan berdoa.Ada tiga doa yang tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Artinya,doa orang-orang tersebut insya Allah akan dikabulkan,” tambahnya. 

Sementara itu, Hendardji mengatakan, selain menjalin tali silaturahmi dengan warga di pulau itu, dia juga ingin membantu meringankan beban mereka menghadapi Idul Fitri. Apalagi, tak dapat dimungkiri harga-harga kebutuhan pokok melonjak tinggi seiring makin dekatnya hari besar agama Islam tersebut. 

Bukan hanya menggelar program belanja sembako murah, Hendardji juga memberikan santunan untuk orangorang jompo dan anak-anak yatim yang ada di empat wilayah tersebut. Di Pulau Untung Jawa misalnya,dia menyantuni 83 yatim piatu dan 90 orang tua jompo. 

Di Pulau Panggang ada 120 yatim piatu dan 60 jompo yang diberikan bantuannya. Begitu pula 70 yatim piatu dan 230 jompo di Pulau Harapan tak luput dari sentuhannya. Termasuk 150 yatim piatu dan 110 jompo di Pulau Kelapa. 

”Ini bulan yang penuh berkah. Karena itu, kami merasa perlu untuk bersilaturahmi dan berbagi dengan masyarakat di Jakarta,termasuk di Kepulauan Seribu,” ujar Hendardji.

Pramuka Alternatif Atasi Kenakalan Remaja





Monday, 15 August 2011
MAKASSAR – Salah satu cara efektif mengatasi fenomena kenakalan remaja saat ini adalah dengan menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang melontarkan hal itu pada kegiatan peringatan HUT Pramuka ke-50 tahun di Lapangan Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel,kemarin.

Agus mengungkapkan, tantangan dan masalah yang dihadapi kaum muda saat ini sangat banyak dan kompleks.Salah satu cara untuk mengatasi masalah remaja adalah dengan aktif dalam kegiatan kepramukaan. Dengan aktif di kepramukaan, kaum muda dapat berkembang menjadi individu yang berwatak, berkepribadian dan berakhlak mulia. Mantan Ketua DPRD Sulsel ini menambahkan, untuk mewujudkan revitalisasi Gerakan Pramuka, harus dengan cara merapatkan barisan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya tujuan pendidikan kepramukaan.

Revitalisasi Gerakan Pramuka telah dikumandangkan bersamaan disahkannya UU Nomor 22 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pada Selasa, (26/10) 2010 lalu. Gerakan Pramuka bukan lagi sekadar kegiatan luar sekolah yang keanggotaannya bersifat sukarela, namun Gerakan Pramuka telah mentransformasi dirinya menjadi organisasi pendidikan yang independen. Sedianya, peringatan HUT Pramuka ke-55 tahun di Sulsel tersebut akan dibuka langsung oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Namun pada saat yang bersamaan, Syahrul tengah berada di Kabupaten Soppeng melaksanakan safari Ramadan. Dalam kegiatan kemarin,turut diberikan penghargaan kepramukaan kepada sejumlah tokoh pendidik dan pembimbing pramuka di Sulsel,di antaranya Asri Agung Pananrang yang juga staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemprov Sulsel, mantan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol (Alm) Nur Syamsul,serta Norma Thamzil. wahyudi 

Jumat, 12 Agustus 2011

John Lie: Menyelundupkan Senjata untuk Republik


John Lie: Menyelundupkan Senjata untuk Republik

Matahari baru saja terbenam saat sebuah kapal hitam menyelinap keluar dari pelabuhan kecil di Phuket, Thailand. Kapal motor berwarna hitam itu tak menyalakan lampu. Di buritannya berkibar bendera Merah Putih.

Di belakang kemudi, berdiri kapten kapal John Lie. Siapakah dia?

John Lie adalah sosok legendaris dalam organisasi penyelundup senjata yang terentang dari Filipina sampai India. Jaringan ini punya kantor rahasia di Manila, Singapura, Penang, Bangkok, Rangon dan New Delhi.

Untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia yang masih sangat muda, kepemilikan senjata api adalah hal mutlak. Bahkan dalam perjanjian gencatan senjata Agresi Militer Belanda I,  Perdana Menteri Hatta menegaskan bahwa gencatan senjata tidak termasuk impor dan ekspor senjata oleh Republik.

Belanda tetap memberlakukan blokade terhadap Indonesia dalam rangka menghalangi kemerdekaan bekas jajahannya. Menyiasatinya, senjata diperjualbelikan dengan menembus blokade Belanda itu. Dari sanalah karier penyelundup John Lie mencapai puncaknya. Meskipun Republik muda itu tak punya dana, Lie berhasil mendapatkan senjata dengan cara barter dengan hasil bumi.

Menurut buku “The Indonesian Revolution and The Singaporean Connection”, harga senjata bervariasi. Tahun 1948, penyelundup menjual dua karabin dan ribuan magasin dengan bayaran satu ton teh. Satu senapan mesin dan ribuan magasin dihargai 2,5 ton teh, enam ton teh bisa digunakan untuk membeli enam senjata anti pesawat udara beserta ribuan magasinnya.

John Lie adalah legenda. Menurut laporan majalah Life yang terbit pada 26 September 1949,  kapal Lie yang panjangnya 110 kaki (34 meter) selalu lolos dari patroli Belanda. Mengingat kapal itu tak dilengkapi senjata, meloloskan diri bukan perkara mudah. Kapal kerap dikejar sepanjang Selat Malaka, tak jarang dibombardir dengan peluru dan bom. Empat kapal lain yang sejenis telah dihancurkan Belanda.

Kapten Lie yang saat itu berusia 39 tahun, punya siasat. Kapal hitam dengan nomor registrasi PPB 58 LB itu disembunyikannya di teluk-teluk kecil sepanjang Sumatera dengan ditutupi dedaunan. Lie dan krunya lalu menunggu dalam diam hingga kapal dan pesawat Belanda menghentikan pencariannya.

Lie bergerak dengan bantuan belasan krunya, semuanya anak muda dengan usia rata-rata 21 tahun. Mereka bekerja tanpa dibayar demi patriotisme kepada Republik Indonesia. Mereka bolak -balik membeli senjata, dan menukarnya dengan hasil bumi, seperti teh, karet dan kopi.

John Lie adalah penganut Kristen yang taat. Dalam misinya dia selalu membawa dua Injil. Satu berbahasa Inggris dan satu Belanda. Meski demikian dia tak pilih-pilih; sering juga dia memasok senjata bagi para pejuang Muslim di Aceh.

Kepada wartawan majalah Life, Roy Rowan, Lie menyatakan sumpahnya "menjalankan kapal ini untuk Tuhan, negara dan kemanusiaan."  Cita-citanya hanya satu: mengubah Indonesia yang saat itu adalah hutan belantara, menjadi taman surga. Menurutnya, tugas mengubah Indonesia menjadi surga adalah takdir Tuhan untuknya.

Pada Desember 1966 Lie mengakhiri kariernya di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. Sebelum itu, pada Agustus 1966 dia mengganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma. Lie meninggal karena sakit pada 27 Agustus 1988.

Tahun 2009, 21 tahun setelah kematiannya, John Lie dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gelar pahlawan nasional pertama bagi pejuang keturunan Cina.

Artikel ini adalah bagian dari Indonesia17, cara kita merayakan kemerdekaan Indonesia dengan memberikan penghargaan bagi mereka yang telah membuat perbedaan. Jadilah bagian dari kebanggaan Indonesia dengan mengusulkan siapa anak bangsa terbaik. Klik disini untuk keterangan lebih lanjut.

Kamis, 11 Agustus 2011

Karang Taruna Asal Lutra Wakili Sulsel ke Istana


Banyak orang,salah mengira karang taruna adalah OKP, padahal karang taruna adalah perkumpulan yang bergerak secara swadaya dan tak ada motif politik
12 August 2011, 03:40 WITA
Karang Taruna Asal Lutra Wakili Sulsel ke Istana
Karang Taruna Rio Pinawa. (ar)

Karang Taruna Rio Pinawa dari Kelurahan Bonebone, Kecamatan Bonebone, Kabupaten Luwu Utara yang meraih juara pertama pada lomba karang taruna berprestasi dalam usaha ekonomi produktif (UEP) akan mewakili Provinsi Sulawesi Selatan, ke Istana Merdeka dalam peringatan detik-detik proklamasi peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-66 pada 17 Agustus 2011 di Jakarta.
"Jelas kami sangat senang dan bangga bisa mewakili Sulsel ke Istana Merdeka untuk mempersentasekan keberadaan karang taruna Rio Pinawa dan memaparkan memaparkan hasil kerja kami, sekaligus juga menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di istana negara," kata Ketua Karang Taruna Rio Pinawa, Masnah Mau'ud pada luwuraya.com, Kamis (11/8/11).
Menurutnya, untuk mewakili Sulsel ke Istana Merdeka karang taruna tersebut harus melalui seleksi cukup panjang mulai dari tingkat desa hingga provinsi dan Karang Taruna Rio Pinawa dapat menyisihkan 9 karang taruna perwakilan kabupaten/kota se-Sulsel hingga bisa mendapat predikat sebagai karang taruna berprestasi.
"Pada seleksi terakhir, dilakukan seleksi kinerja perkumpulan itu mulai dari fungsi kemitraan, pembukuan keuangan, program usaha ekonomi bersama, hingga pemberdayaan masyarakat kurang mampu," ujarnya.
Banyak orang, tambah Masnah, salah mengira karang taruna adalah OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda), padahal karang taruna adalah perkumpulan yang bergerak secara swadaya dan tak ada motif politik. Mungkin karena kami bisa menunjukan hal itu, sehingga pemerintah akhirnya memilih Karang Taruna Rio Pinawa untuk mewakili Sulsel.
"Kami akan di dampingi pihak Disnakertrans Lutra akan mengikuti karantina selama empat hari di Makassar. Hal itu dilakukan karena Karang Taruna Rio Pinawa diberi kesempatan untuk memperkenalkan produk andalannya yakni Virgin Coconut Oil (VCO) dan pupuk organik kepada Presiden pada 18 Agustus mendatang," jelasnya. (ayi/ar)

Rabu, 10 Agustus 2011

Sabbang dan Konflik Yang Tak Kunjung Padam


Kecamatan Sabbang adalah salah satu wilayah Pemerintahan Kab.Luwu Utara, yang terdiri dari 19 Desa dan 1 Kelurahan. Kecamatan Sabbang sampai sekarang ini diidentikkan dengan daerah rawan konflik, kerap sekali terjadi perkelahian/tawuran antara pemuda desanya.
Perkelahian/tawuran seperti ini hampir terjadi setiap tahun dan tidak tanggung-tanggung terkadang menimbulkan korban jiwa bagi para pelakunya dan juga tidak sedikit materi yang mereka habiskan untuk melakukan aksi saling serang dalam setiap perkelahian/tawuran, yaitu dengan mengadakan persiapan amunisi untuk senjata rakitan (papporo') yang mereka pakai. Bahan yang mereka butuhkan untuk membuat Papporo' adalah pipa besi yang kira-kira berdiameter 1/2 inci sampai 1 inci untuk ukuran senjata biasa, dan kira-kira 4 inci untuk ukuran senjata yang mereka sebut Bazoka, yang mereka pilih dari pipa yang berjenis keras dan tebal, kemudian untuk pelornya terdiri dari potongan besi, paku dan beling, itu untuk pelor hambur, untuk pelor yang mereka sebut pelor tunggal, mereka buat dari bahan timah yang dibentuk atau dicetak dengan cara melobangi dan membentuk tanah sebagai tempat untuk mencetak pelor tunggal itu. Ini semua tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar. Lalu kemudian timbul sebuah pertanyaan; "darimana mereka mendapatkan dana/biaya untuk membuat dan melengkapi alat dan bahan tersebut, mungkinkah ada sponsor dibalik semua itu, ataukah masyarakat setempat ikut berpartisipasi dalam mempersiapkan logistik jagoan-jagoan mereka ?".
Hal ini adalah suatu hal yang sangat fenomenal sekali, namun sampai detik ini belum ada cara yang jitu yang mampu dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompoten untuk menangani masalah tersebut, terbukti kejadian seperti ini kerap terjadi setiap tahun dengan pelaku yang sama, motif yang sama dan bahan yang sama. Sehingga timbul asumsi bahwa jangan sampai ada indikasi pembiaran terhadap masalah ini, yang bisa memberikan feedback yang baik bagi segelintir orang.
Masih segar dalam ingatan kita semua, kejadian pada Bulan Ramadhan 1431 H/tahun 2010 yang lalu dimana hampir 3 km kendaraan macet gara-gara pemuda yang tawuran, yaitu pemuda Desa Terpedo Jaya (yang dibantu oleh Pemuda dari Desa Dandang)  dengan Pemuda dari Desa Buangin, yang tidak lain pemicunya adalah rasa dendam yang berkepanjangan, dimana pemuda Desa Dandang merasa dendam dengan Pemuda Desa Buangin, lalu kemudian mencari sekutu yaitu pemuda dari Desa Terpedo Jaya, untuk menyerang Pemuda Desa Buangin dari arah utara. Tidak sampai disitu, setelah selesai bulan Ramadhan Pemuda Desa Dandang melakukan penyerangan dari arah selatan kepada Pemuda Desa Buangin, terjadi lagi macet yang panjang dan sekaligus menjadi tontonan gratis para penumpang kendaraan yang doyan nonton gratis.
Anehnya lagi setiap kejadian, petugas dari kepolisian selalu terlambat datang di TKP, sehingga aksi baku tembak antara pemuda sudah berjalan lama baru mereka tiba dan terkadang sudah memakan korban, dan yang paling aneh lagi petugas kepolisian takut mendekati TKP untuk membubarkan mereka yang tawuran, dengan alasan senjata mereka (yang tawuran) berbahaya, lalu bagaiman dengan senjata Bapak ?
Sudah saatnya kita mencari solusi yang tepat untuk mencegah kejadian-kejadian seperti itu, jangan lalu melakukan tindakan-tindakan yang subjektif tapi perlu ada solusi yang efektif. Kita semua yang berkompoten perlu duduk bersama membangun komunikasi untuk mencari solusi terhadap aksi-aksi anarkhi ini.
Menurut hemat saya, ada beberapa  akar persoalan yang menjadi pemicu dari aksi tawuran antara pemuda tersebut, yaitu :

  1. Kurangnya kegiatan Positif, sehingga mereka cenderung mengarah kepada kegiatan-kegiatan negatif.
  2. Maraknya peredaran minuman keras jenis Ballo, yang murah dan mudah mereka dapat.
  3. Kurang pro aktifnya Pemerintah setempat untuk menengahi pemicu-pemicu tawuran yang sifatnya masih kecil (ada kesan menganggap remeh persoalan).
  4. Kurang tanggapnya Pemerintah setempat, untuk membangun komunikasi persuasif antara Pemerintah yang pemudanya terlibat tawuran.
  5. Tidak adanya wibawa Pemerintah setempat di mata para Pemudanya, sehingga terkesan tidak dihiraukan.
  6. Kurangnya profesionalnya Pemerintah setempat untuk melakukan pemberdayaan Pemudanya (terkesan tidak ada Sence of Belonging terhadap Pemudanya), dan
  7. Kurang efektifnya tindakan petugas keamanan dalam menuntaskan kasus ini, terkesan selalu menghantam daun dan buah tapi membiarkan akar dan batang persoalan tumbuh dengan subur, sehingga embrio-embrio persoalan tidak pernah musnah, dan akibatnya tidak mampu memberikan efek jera, tetapi justru menimbulkan efek penasaran yang membuat aktornya penasaran untuk berbuat lagi.
Inilah yang menjadi hasil Site Observation saya selama ini, Sekali lagi ini tanggung jawab kita bersama.
Saya sangat apresiasi terhadap rencana Camat Sabbang, Bapak  Jumail Mappile, S.IP, M.Si, untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemuda untuk mencari solusi atas kejadian-kejadian seperti ini, termasuk beliau mengundang saya secara lisan, yang rencananya akan diadakan tanggal 12 Agustus 2011 sehabis shalat Tarawih, semoga pertemuan ini ada titik temunya.
Dan kesimpulan yang terakhir, yang membuat saya tidak habis berfikir, apakah mungkin ada Skenario, Koreografer, Dalang dan Produser dalam Episode yang tak kunjung selesai ini, Wallahualam Bissawab.

INSPIRASI ANAK BANGSA: Burung Elang Itu Telah Terbang Jauh

INSPIRASI ANAK BANGSA: Burung Elang Itu Telah Terbang Jauh: "Burung Elang Itu Telah Terbang Jauh Dari berbagai hal yang aku baca dan aku tulis maka episode detik terakhir menjelang kepergian Putera ..."

Selasa, 09 Agustus 2011

Kunjungan Ketua Karang Taruna Nasional


a13

‘Kampung Katar’ di SKKT Kalimantan Selatan

Ramah tamah rombongan pengurus Karang Taruna Nasional dengan jajaran Pengurus Karang Taruna, PSM dan BK3S Kalsel di Sekretariat SKKT Banjarmasin, berlangsung meriah dan penuh keakraban.
Suasana Sekretariat Sasana Krida Karang Taruna Banjarmasin di jalan HKSN , kemaren sangat meriah, siang itu Ketua Umum Karang Taruna Nasional, Taufan Entotorasiko beserta rombongan datang berkunjung ke sekretariat tersebut sambil beramah tamah, setelah sebelumnya berhadir pada acara pengukuhan pengurus Karang Taruna Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Kalimantan Selatan dan Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di Mahligai Pancasila.
Kemeriahan halaman sekretariat Sasana Krida Karang Taruna Banjarmasin karena siang itu dilaksanakan juga pameran dan bazar, bhakti sosial dan donor darah. Ketua Karang Taruna Kota Banjarmasin Ayarifuddin akbar kepada RRI menyatakan, tindak lanjut setelah mereka dikukuhkan, maka akan melakukan penyusunan program yang diperuntukkan bagi kegiatan sosial kepemudaan yang ada di wilayah Kalsel.
Sementara itu, salah satu petugas pelaksana kegiatan donor darah Sri Hasanah mengatakan, mereka mengundang seluruh pengurus karang taruna se Kalsel untuk mengirimkan 5 orang pengurusnya untuk memberikan donor darah. Di halaman Sekretariat Sasana Krida Karang Taruna Banjarmasin di jalan HKSN kemaren, ada kegiatan pameran dan bazar usaha ekonomis produktif karang taruna dan produk UKM Posdaya se Kota Banjarmasin, yang juga memfokuskan pasar murah khusus sembako. Selain itu, ada kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar skkt dan donor darah yang ditergetkan dapat mencapai 50 peserta dari para utusan pengurus karang taruna se Kalsel.
( Juns RRI )

11 Ormas Bentuk Setgab Kesejahteraan Rakyat



a2
JAKARTA – Sebelas organisasi kemasyarakatan (ormas) tingkat nasional yang dimotori Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan Karang Taruna Nusantara sepakat membentuk Sekretariat Gabungan (Setgab) bersama untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dengan pengembangan ekonomi kerakyatan serta mengentaskan kemiskinan dan pengangguran yang menjadi beban pemerintah.
“Pembentukan Setgab ormas kesejahteraan rakyat ini sama sekali tidak berafiliasi pada partai politik tertentu meski sebagian ketua umunya merupakan anggota parpol. Ini murni kerja sosial untuk membuat karya nyata kepada masyarakat,” ujar Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin didampingi Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna Taufan Eko Nugroho disela-sela Pembentukan Ormas/Orsos Untuk Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Rabu (26/1).
Hadir para pimpinan ormas/orsos diantaranya Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin, Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna Taufan Eko Nugroho, Ketua Umum Komite Tinju Indonesia (KTI) Anthon Sihombing, Ketua Umum Bakornas Bakesguna dr. Kris Parinsi, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Mayjen TNI (Purn) Yusuf Solichien, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (GAPENSI) Suharsojo, Ketua Umum DPP AMPI Dave Akbar Laksono, Khofifah Indar Parawangsa (DEKOPIN), Ketua Depinas SOKSI Firman Subagyo, dan wakil dari PB HMI Fajar Faqihudin.
Menurut Ade Komarudin, pembentukan aliansi ormas ini merupakan langkah awal menghimpun kekuatan dan gerakan kemasyarakatan yang akan dilanjutkan dengan pembentukan tim untuk menyusun program kerja bersama, termasuk membentuk sekretariat gabungan bersama. Bahkan, dalam waktu dekat sudah ada rumusan program konkrit untuk program kesejahteraan rakyat dalam rangka memberikan solusi bagi permasalahan kebangsaan seperti pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Jadi, apa yang kita lakukan sekarang ini sebagai tindaklanjut pertemuan SOKSI bersama PBNU dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PDHI) saat melakukan kegiatan sosial di Bali.
“Setelah pembentukan ini, kami juga akan melakukan roadshow ke ormas-ormas lainnya seperti PP Muhammadiyah, PGI, KWI, dn Walubi. Saya berharap ada dukungan dan respon yang positif dari ormas dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Paling tidak, gagasan aliansi ormas yang digagas SOKSI ini harus mampu melahirkan ide-ide yang kreatif dan inovatif, mampu melahirkan gagasan-gagasan baru yang orisinil dan memberikan solusi bagi permasalahan kebangsaan. Ya, setidaknya mampu menjadi community of idea, sebuah komunitas yang selalu memberikan inspirasi bagi masyarakat dan bangsa,” ujar dia.
Dia mengakui, dalam melaksanakan program kesejahteraan masyarakat, pemerintah memang tidak bisa berbuat banyak karena anggaran yang tersedia masih sangat terbatas, begitu pula dengan perusahaan yang menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat miskin di sekitar perusahaan. Meski begitu, Setgab ormas ini sedang mengkaji kemungkinan penerapan program dana bergulir micro finance untuk masyarakat miskin, apalagi program tersebut sengaja dirancang dan berorientasi pada sosial business dan tidak mengambil keuntungan.
“Saya optimistis bila semua ormas yang tergabung dalam aliansi ini saling bahu membahu, bukan tidak mungkin akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Untuk peningkatan kesejahteraan rakyat ini ada potensi sangat besar yang bisa dimanfaatkan ormas seperti pola-pola kemitraan dengan pemerintah maupun perusahaan BUMN, termasuk kerjasama dengan berbagai perusahaan,” tegas dia.
Ketua SOKSI Firman Subagyo menambahkan, rincian program dana bergulir micro finance yang tawarkan dalam pertemuan aliansi ormas mendapat sambutan yang positif. Karena, program tersebut sesungguhnya sangat diharapkan masyarakat kecil mengatasi kesulitan mendapatkan modal usaha di tingkat pedesaan. “Saya kira, gagasan dan terobosan yang dilakukan Ketua Umum SOKSI ini merupakan momentum yang harus mendapat sambutan semua pihak, khususnya ormas yang memiliki komitmen untuk mensejahterakan masyarakat,” ujar dia.
Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna Taufan Eko Nugroho menambahkan, pembentukan aliansi ormas untuk kesejahteraan rakyat ini bukan hanya sekedar gagasan, tapi bukti dan karya nyata organisasi yang sudah teruji kontribusinya kepada masyarakat. “Saya percaya jika masing-masing ormas bisa berkarya nyata yang bermanfaat bagi rakyat banyak, apalagi bisa bersinergi dan merancang gagasan untuk mensejahterakan rakyat, maka akan tercipta hasil yang luar biasa,” kata dia.
Menurut Taufan, organisasi Karang Taruna yang dipimpinnya siap menindaklanjuti gagasan besar aliansi ormas karena memiliki massa sambat di grass root, dan bila program yang digulirkan ini berjalan tentunya masyarakat akan merasakan manfaatnya dan ormas sendiri juga bisa berperan serta membantu pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. “Ya, kesejahteraan rakyat itu ibarat hadiah terbesar dari aliansi ormas untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Bangsa ini cemerlang ketika berpadunya berbagai kekuatan dan bangsa ini redup ketika kekuatan satu pihak melemahkan kekuatan pihak lainnya,” ujarya.

Genjot Pelatihan Kader


Karang Taruna Sulawesi Selatan Genjot Pelatihan Kader
Oleh : Chali Mustang | 12-Apr-2011, 01:04:34 WIB

KabarIndonesia – Pengurus Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan periode 2010 – 2015 terus menggenjot sejumlah program yang berorientasi pada pelayanan sosial kemasyarakatan. Tahun 2011 ini, Karang Taruna Sulawesi Selatan telah merampungkan beberapa program diantaranya donor darah, pemberian bantuan kepada beberapa pengurus Karang Taruna desa/kelurahan dan pelatihan-pelatihan kepemudaan.

Pelatihan yang telah dilaksanakan antara lain pelatihan managemen organisasi, pengelolaan kelompok usaha produktif dan pelatihan penanganan masalah sosial. “Kami sebagai pengurus Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan berharap agar pengurus Karang Taruna kabupaten/kota dapat mengaplikasikan apa yang didapat dalam pelatihan tersebut,” kata Wakil Ketua Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Syafri Sulo kepada pewarta HOKI, Senin (11/4/2011)

Menurut Andi Syafri Sulo, Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan mengfokuskan kegiatan pada peningkatan kreatifitas pemuda dengan pola kemitraan. “Kami berupaya agar semua pengurus Karang Taruna kabupaten/kota terlibat langsung dalam penanganan permasalahan sosial karena eksistensi Karang Taruna adalah organisasi sosial kepemudaan,” ujarnya.

Dalam waktu dekat ini, sejumlah pengurus Karang Taruna kabupaten/kota akan menggelar Temu Karya Daerah (TKD) yang berorientasi pada agenda penataan kelembagaan. “Dengan TKD ini nantinya kader Karang Taruna dapat memberikan kontribusi aktif pada penanganan permasalahan sosial yang ada di wilayahnya masing-masing,” kata Andi Syafri Sulo, “selain TKD Karang Taruna di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan juga akan mendirikan koperasi Kupakataui yang bertujuan meningkatkan peran pengurus Karang Taruna dalam kegiatan usaha ekonomi produktif”.

Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan menggenjot program yang belandaskan pada empat program pokok ; pertama, agenda kelembagaan yakni pembentukan kepengerusan di semua tingkatan, mendorong pengurus kabupaten kota agar memiliki sekretariat dan mengefektifkan sekretariat yang sudah ada. Kedua, produktifitas pemuda melalui pembentukan koperasi. Ketiga, partisipasi sosial pemuda yakni meningkatkan partisipasi Karang Taruna dalam penanganan masalah sosial. Keempat, agenda kemitraan dan komunikasi sosial pemuda yakni melakukan kemitraan dengan semua SKPD baik di provinsi maupun kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. “Semua kegiatan Karang Taruna mengacu pada empat program pokok ini,” kata Andi Syafri Sulo.


Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com

Sejarah Karang Taruna

katar_blank

Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan sejarahnya, Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan, sebagai upaya untuk turut menanggulangi masalah-masalah Kesejahteraan Sosial terutama yang dihadapi generasi muda dilingkungannya, sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat kemampuan masing-masing.
Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna hanya sebatas pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian, kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan (pengajian) dan lain-lain bagi anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus dalam minuman keras dan narkoba. Dalam perjalanan sejarahnya, dari waktu ke waktu kegiatan Karang Taruna telah mengalami perkembangan sampai pada sektor Usaha Ekonomis Produktif (UEP) yang membantu membuka lapangan kerja/usaha bagi pengangguran dan remaja putus sekolah.
Pada masa Pemerintahan Orde Baru, nama Karang Taruna hanya diperuntukkan bagi kepengurusan tingkat Desa/Kelurahan serta Unit/Sub Unit saja (tingkat RT/RW). Sedangkan kepengurusan tingkat Kecamatan sampai Nasional menggunakan sebutan Forum Komunikasi Karang Taruna (FKKT), hal tersebut diatur dalam Kepmensos No 11/HUK/1988. Krisis Moneter yang melanda bangsa ini tahun 1997 turut memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Saat dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun 2001 di Medan, disepakatilah perubahan nama menjadi Karang Taruna Indonesia (KTI). Oleh karena masih banyaknya perbedaan persepsi tentang Karang Taruna maka pada TKN V 2005 yang diselenggarakan di Banten tanggal 10-12 April 2005, Namanya dikembalikan menjadi Karang Taruna. Ketetapan ini kemudian diatur dalamPeraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Dengan dikeluarkannya Permensos ini diharapkan tidak lagi terjadi perbedaan penafsiran tentang Karang Taruna, dalam arti bahwa pemahaman tentang Karang Taruna mengacu kepada Peraturan Menteri Sosial tersebut.
Keberadaan Karang Taruna dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama ini, bertumpu pada landasan hukum yang dimiliki, yang terus diperbaharui sesuai dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masalah kesejahteraan sosial serta sistem pemerintahan yang terjadi. Sampai saat ini, landasan hukum yang dimiliki Karang Taruna adalah Keputusan Menteri Sosial RI No. 13/HUK/KEP/l/1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna, Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN yang menempatkan Karang Taruna sebagai wadah Pembinaan Generasi Muda, serta Keputusan Menteri Sosial RI No. 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.

Enam Kader Karang Taruna Gugur


merapi-meletus_senin-pagi


Link sumber berita

Sriwijaya Post - Minggu, 14 November 2010 21:27 WIB

MUSIRAWAS - Ketua Umum Forum Nasional Karang Taruna Indonesia Taufan Eko Nugroho mengatakan, letusan gunung Merapi Yogyakarta beberapa waktu lalu menewaskan enam orang anggota karang taruna yang tinggal di sekitar lereng Merapi.Mereka tewas karena berusaha menyelamatkan warga lainnya saat terjadi letusan.
“Awalnya, anggota karang taruna yang gugur ada dua orang. Namun kemudian bertambah lagi jadi enam orang. Mereka gugur, saat berusaha menolong evakuasi warga yang terkena bencana Merapi.
Apa yang mereka lakukan dengan membantu warga itu merupakan bukti kesetiakawanan sosial yang tinggi dikalangan karang taruna,” ujar menantu Ketua Umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie ini saat berkunjung ke Musirawas, Sabtu (13/11).
Disebutkan, pihaknya telah mengunjungi keluarga korban dan menjanjikan akan memberikan bantuan bagi anak-anak anggota karang taruna yang gugur tersebut.
“Ada empat orang anak yang akan kita bantu, terutama dalam pendidikannya hingga perguruan tinggi, termasuk satu orang anak yang masih dalam kandungan ibunya,” katanya.
Sementara itu, terkait kunjungannya ke Musirawas, Taufan mengingatkan kepada seluruh anggota karang taruna yang ada di daerah ini supaya dapat berperan aktif dalam proses pembangunan, bukan hanya tingkat kabupaten melainkan juga di Sumsel secara keseluruhan.
Selain itu, di tengah persaingan ekonomi saat ini, karang taruna harus memersiapkan diri agar bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan.
Dalam tinjauan lebih luas dijelaskannya, saat ini nilai ekonomi Indonesia sebesar 40 persen dari ekonomi Asean. Kira-kira lima tahun yang akan datang Indonesia akan menguasai sebesar 50 persen.
Di mata asing memiliki posisi tersebut sangat strategis karena potensi ekonomi yang sangat besar.
“Momentum harus dimanfaatkan oleh generasi muda dan harus mempersiapkan diri. Makanya, karang taruna memberikan penghargaan terhadap pembina karang taruna terbaik se-Indonesia sebagai salah satu bukti karang taruna untuk memajukan daerah,” katanya.
Sementara itu, Bupati Musirawas Ridwan Mukti dalam paparannya dihadapan tim penilai pembina karang taruna terbaik se-Indonesia menjelaskan, kepedulian Pemkab Musirawas terhadap karang taruna langsung sebagai subjek bukan objek.
Sebanyak 67 SKPD juga mempunyai kepedulian untuk memberdayakan karang taruna dan melibatkan karang taruna sebagai pelaksana di lapangan.
Untuk mewujudkan karang taruna yang memiliki jiwa entrepreneur yang maju bukan hanya sebagai politisi, pemerintah setempat juga memberikan rujukan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di daerah ini untuk turut membina karang taruna melalui program community development. (zie)

Karang Taruna ke Istana

hut-ri-istana01

Sosok Karang Taruna Berprestasi yang Diundang ke Istana

Sabtu, 14 Agustus 2010 15:59 WIB
Pekanbaru (ANTARA News) - Karang Taruna Pematang Pudu dari Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis akan mewakili Provinsi Riau dalam peringatan detik-detik proklamasi peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-65 pada 17 Agustus 2010 di Istana Merdeka, Jakarta.
“Saya sangat senang dan bangga bisa mewakili Riau ke Istana Merdeka pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia,” kata pengurus Karang Taruna Pematang Pudu, Agung Marsudi kepada ANTARA, di Pekanbaru, Sabtu.
Karang Taruna Pematang Pudu merupakan salah satu dari 33 karang taruna terbaik di Indonesia, yang pada tanggal 17 Agustus nanti mendapat kehormatan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka.
Agung menjelaskan, Pematang Pudu adalah nama sebuah kelurahan di Mandau yang digunakan pemuda setempat sebagai nama karang taruna pada tahun 2006. Hingga kini perkumpulan pemuda itu terus berkembang dan anggotanya sudah mencapai 120 orang.
Untuk bisa mewakili Riau, Agung menjelaskan karang taruna tersebut harus melalui seleksi cukup panjang mulai dari tingkat kelurahan hingga provinsi.
Pada seleksi terakhir, lanjutnya, penguji langsung dari Jakarta yakni Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial.
Dalam tahap tersebut dilakukan seleksi kinerja perkumpulan itu mulai dari fungsi kemitraan, pembukuan keuangan, program usaha ekonomi bersama, hingga pemberdayaan masyarakat kurang mampu.
Menurut dia, Karang Taruna Pematang Pudu memiliki rencana program yang cukup bagus seperti pembuatan ladang cabe merah seluas empat hektare, rencana bisnis pengisian ulang air mineral, dan program pendampingan bagi anak terlantar.
“Banyak orang salah mengira karang taruna adalah OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda), padahal karang taruna adalah perkumpulan yang bergerak secara swadaya dan tak ada motif politik. Mungkin karena kami bisa menunjukan hal itu, sehingga pemerintah akhirnya memilih kami untuk mewakili Riau,” ujarnya.
Menurut Agung, Karang Taruna Pematang Pudu akan diberi kesempatan untuk memaparkan hasil kerja mereka kepada Presiden Yudhoyono.
Pada kesempatan itu, Agung mengatakan dirinya sudah menyiapkan sebuah permainan tradisional Suku Sakai asal Mandau untuk dipertunjukkan kepada presiden.
“Nama permainannya gasing Sakai, dan ini sangat unik untuk dilihat karena terbuat dari kayu khas Sakai,” katanya.

Hasil Temu Kader Daerah (TKD)


Yagkin Padjalangi Ketua Karang Taruna Sulsel yang Baru
Senin, 18 April 2011 04:57
Temu Kader Daerah (TKD) Karang Taruna Sulsel berakhir tanpa riak yang biasanya terjadi dalam musda organisasi di Sulsel. Wakil Ketua DPD II Golkar Sulsel Andi Yagkin Padjalangi terpilih aklamasi sebagai Ketua Karang Taruna Sulsel masa bakti lima tahun kedepan.

TKD Karang Taruna Sulsel dilaksanakan di Hotel Delta, Jl Sultan Hasanuddin, Makassar, 2-3 Oktober. Setelah ditetapkan sebagai ketua, agenda terdekat yang harus disusunnya adalah menentukan waktu pelantikan.

"Untuk pelantikannya kita belum tentukan kapan akan dilaksanakan. Tidak perlu tergesa-gesa karena kita perlu melihat hari baiknya," kata Yagkin di Hotel Delta, Minggu (3/10/2010)

Yagkin telah diprediksi bakal terpilih menggantikan ketua periode sebelumnya Ajiep Padindang setelah dalam pemandangan umum yang disampaikan 24 pimpinan karang taruna kabupaten/kota hanya menyebutkan namanya. Baik Ajiep maupun Yagkin adalah kader tulen Partai Golkar.

Karang Taruna sebagai salah satu organisasi kepemudaan saat ini telah memiliki struktur hingga ke tingkat desa-desa. Di Sulsel sendiri, Ketua Komisi E DPRD Sulsel tersebut memprediksikan jumlah cabang karang taruna di tingkat desa mencapai 3.000-an cabang

"Seberapa banyak jumlah desa yang ada di Sulsel, sejumlah itu juga jumlah cabang yang dimiliki karang taruna," tambah Yagkin.

Pria bercambang dan berkacamata tersebut mengatakan, program kantin kejujuran adalah salah satu kinerja riil karang taruna berkerjasama dengan Kejaksaan Agung.(*)

Profile Ketua Karang Taruna Sulsel


Biodata
Nama
Tempat dan tanggal lahir
Pendidikan terakhir
Agama
: H.A.M, Yagkin Padjalangi, Apt. M.Kes.
: Bone, 24 Desember 1965
: Magister Kesehatan Universitas Hasanuddin
: Islam
  Riwayat organisasi:
  1.   1.   Ketua I Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Hasanuddin 1987-1988
  2.   2.   Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin 1988-1989
  3.   3.   Presedium Kesatuan Lembaga Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin 1990
  4.   4.   Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Hasanuddin 1991-1992
  5.   5.   Ketua Umum Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulawesi Selatan 2006-sekarang
  6.   6.   Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan 2003-sekarang
  7.   7.   Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Selatan 2004-sekarang
  8.   8.   Wakil Ketua Pergizi Pangan Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan 2004-2009
  9.   9.   Ketua Umum Relawan Bangsa Provinsi Sulawesi Selatan 2006-2011
  10.   10. Wakil Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Selatan 2004-2007
  11.   11. Ketua Umum Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan 2005-2009
  12.   12. Wakil Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan 2007-sekarang
  13.   13. Ketua Harian Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulawesi Selatan 2010-sekarang
  14.   14. Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sulawesi Selatan 2008-sekarang
  15.   15. Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Sulawesi Selatan 2011-sekarang

  Riwayat pekerjaan/jabatan:
  1.   1.   Kepala Instalasi Farmasi RSU Masohi, Maluku Tengah, 1993‑1999
  2.   2.   Kepala  Sub-seksi Pemeriksaan Makanan dan Minuman Balai POM Depkes Provinsi Sulawesi Selatan, 2000‑2001
  3.   3.   Kepala Unit Layanan Pengaduan Konsumen (UPLK) Balai Besar POM di Makassar, Badan POM  RI, 2001‑2002
  4.   4.   Kepala Seksi Pemeriksaan Balai Besar POM di Makassar, Badan POM RI, 2001‑2003
  5.   5.   Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atas permintaan sendiri, 2004
  6.   6.   Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, 2004‑sekarang
  7.   7.   Ketua Panitia Khusus Kerja Sama Antar-lembaga DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, 2007‑2008
  8.   8.   Sekertaris Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, 2008
  9.   9.   Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, 2009‑Sekarang

  Riwayat pendidikan:
  1.   1.   Selesai TK Aisjijah Bustanul Athfal di Bone, 1972
  2.   2.   Selesai SDN Pembangunan I Bawakaraeng, 1979
  3.   3.   Selesai SMP Negeri 6 Ujung Pandang, 1982
  4.   4.   Selesai SMA Negeri 1 Ujung Pandang, 1985
  5.   6.   Sarjana Farmasi Unhas, 1991
  6.   7.   Selesai Apoteker Unhas, 1992
  7.   8.   Selesai Magister Kesehatan Unhas, 2002

  Pendidikan dan pelatihan antara lain:
  1.   1.   Diklat ADUM, 1987
  2.   2.   Diklat Spama, 2000
  3.   3.   Inspektur Pengawas Makanan‑Minuman
  4.   4.   Inspektur Pengawas Napza (narkotika , psikotropika, dan zat adiktif lainnya)
  5.   5.   TOT Nasional LPK Partai Golkar, 2007
  6.   6.   Fungsionaris Pusat DPP Partai Golkar, 2007

Keluarga
Ayah
Ibu      
Istri     
Anak   
Mertua

: H. Andi Baso Padjalangi
: Hj. Andi Besse St. Subaedah
: Ir. Hj. F. Rosita
: Hj. Desyana Eka Pramasty
: H. Andi Razak Mappa
  Hj. Mudjiaty

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More